Sabtu, 16 Juni 2012

photo 2 gambar

photo 2 gambar









mau liat klik disini

photo 2 warna

photo 2 warna










mau liat klik di sini 

poster kesehatan

poster kesehatan












mau lihat klik di sini

MALWARE

Di sini saya akan sedikit memberi tahu tentang malware ... heehhehe ....

Apa itu Malware ????????
Malware adalah suatu perangkat lunak yang yang dibuat untuk menganggu sistem pada komputer, biasanya malware menyerang diam-diam tanpa sepengetahuan pemilik komputer.

Ada beberapa macam malware, apa aja yaw yuk kita lihat :
1. Virus
    inilah salah satu yang sering dipakai untuk seluruh jenis perangkat lunak yang menganggu komputer.
2. Warm
     kayak nama cacing ea ... ea ni sebenarnya nama cacing yang memiliki arti sebuah program yang berdiri
     sendiri dan tidak membutuhkan sarang untuk menyebarkan dirinya.
3. Wabbit
    wabbit tidak membutuhkan suatu program dan dokumen untuk bersarang.
4. Keylongger
    hati-hati kalau internetan di warnet .. bisa saja pada komputer sudah di pasang perangkat lunak yang
    dikenal dengan istilah keylongger yang mencatat semua tekanan tombol keyboard.
5. Browser Hijacker
    ini suatu gangguan komputer yang paling parah karena untuk pembajakan dan suatu untuk mengubah
    pengaturan browser.
6.Troya
   suatu malware yang berguna,yang menghibur, yang menyelamatkan, padahal dibalik itu yang merusak
7. Spyware
    perangkat lunak yang mengumpulkan dan mengirim informasi tentang pengguna computer tanpa diketahui
    oleh si pengguna itu.
8. Backdoor
    ini sama dengan Ratware adalah sebutan untuk backdoor yang mengubah komputer menjadi zombie yang
    mengirim spam.Backdoor juga mampu untuk mengacaukan lalu lintas jaringan, melakukan brute force
    untuk meng-crack password dan enkripsi dan mendistribusikan serangan distributed denial of service.
9. Dialer
    suatu perangkat yang menghubungkan compuer ke internet guna mengirimkan informasi yang didapat oleh
    keylongger.
10.Exploint dan rootkit
     Exploint adalah perangkat lunak yang menyerang kerapuhan keamanan yang spesifik namun tdak selalu
     bertujuan untuk melancarkan aksi yang tidak diinginkan.
     rootkit berguna untuk menghapus jejak penyerangan, seperti menghapus log, dan menyembunyikan
     proses malware itu sendiri.

Sekarang sudah dikenal dua malware yang menyerang android :
Yang pertama adalah varian DroidDream Light yang sebelumnya sempat menyerang tidak kurang dari 120.000 pengguna ponsel berplatform Android.
Yang kedua dikenal dengan nama Zitmo, serangan ini dilaporkan lebih serius, malware ini mampu mencuri
password bank dan melakukan transaksi dengan password tersebut tanpa disadari pemiliknya. Setidaknya sudah 5.000 ponsel Android yang terinfeksi malware ini.



Kamis, 07 Juni 2012

Cara Pemeriksaan Trichomonas Vaginalis


Pemeriksaan Laboratorium
Cara pengambilan spesimen pada wanita, yaitu spesimen berupa hapusan forniks posterior dan anterior yang diambil dengan lidi kapas atau sengkelit steril. Hendaknya spekulum yang dipakai jangan memakai pelumas. Pada pria, spesimen yang diambil dengan mengerok (scraping) dinding uretra secara hari-hati dengan menggunakan sengkelit steril. Pengambilan spesimen sebaiknya dilakukan sebelum kencing pertama.
Bila parasit tidak ditemukan, maka dilakukan pengambilan spesimen berupa sedimen dari 20 cc pertama urin pertama pagi-pagi. Spesimen tersebut, terutama yang diambil setelah masase prostat dapat menghasilkan 15% hasil positif pada kasus-kasus yang tidak terdiagnosis dengan pemeriksaan spesimen uretra. Pada spesimen tersebut dilakukan pemeriksaan :
1. Sediaan Langsung (Sediaan Basah)
Lidi kapas dicelupkan ke dalam 1 cc garam fisiologis, dikocok. Satu tetes larutan tersebut diteteskan pada gelas objek, kemudian ditutup dengan kaca penutup. Spesimen pada ujung sengkelit dimasukkan pada satu tetes garam fisiologis yang telah diletakkan pada kaca objek.
Sebelum diamati sediaan dipanaskan sebentar dengan hati-hati, untuk meningkatkan pergerakan T. vaginalis. Pada pemeriksaan diperhatikan pula jumlah leukosit.
2. Sediaan Tidak Langsung
Bila pada sediaan langsung tidak ditemukan kuman penyebab, maka dilakukan biakan pada media Feinberg atau Kupferberg. Biakan diperlukan pada pemeriksaan kasus-kasus asimtomatik. Enam puluh persen spesimen yang diambil dari uretra pria dengan trikomoniasis akan menghasilkan biakan positif.
Dikemukan bahwa hasil positif pada pemeriksaan sediaan basah pada wanita berkisar antara 40-80%, sedangkan biakan berkisar antara 95%. Biakan 10-15% lebih sensitif dari sediaan basah. Berdasarkan hal tersebut biakan masih tetap merupakan pemeriksaan yang dianjurkan untuk menunjang diagnosis trikomoniasis.
Tabel 2. Prevalensi hasil pemeriksaan laboratorium pada penderita trikomoniasis.
Jenis pemeriksaan
Prevalensi (%)
pH > 4,5
Sniff test positif
Sediaan basah
Leukosit meningkat
Trichomonas dengan pergerakan khas
Fluorescent antibody
Pengecatan
Gram
Acridine orange
Giemsa
Pap smear
66 – 91
˜ 75
˜ 75
40 – 80
89 – 90
< 1
˜ 60
˜ 50
56 – 70


Rabu, 06 Juni 2012

Cara Diet Sehat dan Tips Diet



       Cara diet sehat dan cepat – Sebenernya cara diet sehat dan cepat dapat dirangkum menjadi dua aktifitas utama yaitu olahraga dan pola makan, namun dua aktifitas tersebut dapat di jabarkan kepada pola hidup sehat serta aktifitas sehari hari yang kita lakukan.
        Berikut ini akan kami sampaikan tips / cara diet sehat dan cepat yang dapat dicoba. Semakin banyak Anda berhasil menjalankan tips diet sehat di bawah ini Anda dapat berharap semakin cepat pula perkembangan diet Anda.

Tips/cara diet sehat dan cepat

  • 600 kalori dapat dengan mudah masuk ke dalam perut dengan menyantap kue kering dan snack. Cobalah untuk membatasi menyantap snack dan kue kering.
  • Daripada mengkonsumsi soup ber-cream , pilihlah soup dengan kuah tanpa cream. Cream akan menambah kalori pada makanan Anda.
  • Daripada anda membeli makan di luar, Akan lebih baik jika Anda membawa makanan dari rumah. Membawa makanan dari rumah secara tidak langsung akan membantu membatasi makan siang Anda. Anda sering lapar perut melihat makanan makanan lezat yang terpajang di luaran bukan? :)
  • Ketika makan usahakan menyantap makanan yang rendah kalori terlebih dahulu baru kemudia ke makanan yang berkalori lebih. Dahulukan sayur/buah terlebih dahulu baru kemudian nasi dan lauk pauk nya.
  • Gunakan piring yang lebih kecil dari biasanya. piring yang lebih kecil secara tidak langsung akan membatu anda memasukkan sedikit kalori ke tubuh anda karena seolah olah anda telah makan 1 piring penuh padahal piring Anda yang sebenarnya berukuran kecil.
  • Kunyah makanan Anda secara perlahan lahan. langkah ini cukup efektif untuk membuat Anda lebih cepat kenyang sehingga bisa dikatakan langkah ini efektif sebagai cara diet sehat dan cepat.
  • Kurangi penggunaan garam
  • Minum Air putih 8 gelas per hari. Ini adalah jumlah minimal.
  • Hindari makanan cepat saji.
  • Olahraga terbaik untuk diet adalah olahraga aerobik.
  • Jangan melewatkan makan utama. makanlah 3x sehari , jangan kurang dari itu. makan 2 x sehari bukanlah cara diet sehat yang benar.


Trichomonas Vaginalis


       Trichomonas vaginalis is an anaerobic, flagellated protozoan, a form of microorganism The parasitic microorganism is the causative agent of trichomoniasis, and is the most common pathogenic protozoan infection of humans in industrialized countries. Infection rates between men and women are the same with women showing symptoms while infections in men are usually asymptomatic. Transmission takes place directly because the trophozoite does not have a cyst. The WHO has estimated that 160 million cases of infection are acquired annually worldwide. The estimates for North America alone are between 5 and 8 million new infections each year, with an estimated rate of asymptomatic cases as high as 50%. Usually treatment consists of metronidazole and tinidazole.

Clinical

Mechanism of Infection

     Trichomonas vaginalis, a parasitic protozoan, is the etiologic agent of trichomoniasis, and is a sexually transmitted disease. More than 160 million people worldwide are annually infected by this protozoan.

Symptoms

     Trichomoniasis, a sexually transmitted infection of the urogenital tract, is a common cause of vaginitis in women, while men with this infection can display symptoms of urethritis.

Complications

      Some of the complications of T. vaginalis in women include: preterm delivery, low birth weight, and increased mortality as well as predisposing to HIV infection, AIDS, and cervical cancer.T. vaginalis has also been reported in the urinary tract, fallopian tubes, and pelvis and can cause pneumonia, bronchitis, and oral lesions. Condoms are effective at reducing, but not wholly preventing, transmission. Ten percent of women with the infection will have a "strawberry" cervix or vagina on examination.
Recent research also suggests a link between T. vaginalis infection in males and subsequent aggressive prostate cancer.

Diagnosis

       Classically, with a cervical smear, infected women have a transparent "halo" around their superficial cell nucleus. It is unreliably detected by studying a genital discharge or with a cervical smear because of their low sensitivity. T. vaginalis was traditionally diagnosed via a wet mount, in which "corkscrew" motility was observed. Currently, the most common method of diagnosis is via overnight culture, with a sensitivity range of 75-95%. Newer methods, such as rapid antigen testing and transcription-mediated amplification, have even greater sensitivity, but are not in widespread use. The presence of T. vaginalis can also be diagnosed by PCR, using primers specific for GENBANK/L23861.
Morphologi
        The T. vaginalis trophozoite is oval as well as flagellated, or "pear" shaped as seen on wet-mount slide. It is slightly larger than a white blood cell, measuring 9 X 7 μm. Five flagella arise near the cytostome; four of these immediately extend outside the cell together, while the fifth flagellum wraps backwards along the surface of the organism. The functionality of the fifth flagellum is not known. In addition, a conspicuous barb-like axostyle projects opposite the four-flagella bundle; the axostyle may be used for attachment to surfaces and may also cause the tissue damage noted in trichomoniasis infections.
       While T. vaginalis does not have a cyst form, organisms can survive for up to 24 hours in urine, semen, or even water samples. It has an ability to persist on fomites with a moist surface for 1 to 2 hours.

Protein function

       T. vaginalis lacks mitochondria and therefore necessary enzymes and cytochromes to conduct oxidative phosphorylation. T. vaginalisobtains nutrients by transport through the cell membrane and by phagocytosis. The organism is able to maintain energy requirements by the use of a small amount of enzymes to provide energy via glycolysis of glucose to glycerol and succinate in the cytoplasm, followed by further conversion of pyruvate and malate to hydrogen and acetate in an organelle called the hydrogenosome

Virulence factors

       One of the hallmark features of Trichomonas vaginalis is the adherence factors that allow cervicovaginal epithelium colonization in women. The adherence that this organism illustrates is specific to vaginal epithelial cells (VECs) being pH, time and temperature dependent. A variety of virulence factors mediate this process some of which are the microtubules, microfilaments, adhesins (4), and cysteine proteinases. The adhesins are four trichomonad enzymes called AP65, AP51, AP33, and AP23 that mediate the interaction of the parasite to the receptor molecules on VECs. Cysteine proteinases may be another virulence factor because not only do these 30 kDa proteins bind to host cell surfaces but also may degrade extracellular matrix proteins like hemoglobin, fibronectin or collagen IV.

Genome sequencing and statistics

        The T. vaginalis genome was found to be approximately 160 megabases in size – ten times larger than predicted from earlier gel-based chromosome sizing  (The human genome is ~3.5 gigabases by comparison.) As much as two-thirds of the T. vaginalissequence consists of repetitive and transposable elements, reflecting a massive, evolutionarily-recent expansion of the genome. The total number of predicted protein-coding genes is ~98,000, which includes ~38,000 'repeat' genes (virus-like, transposon-like,retrotransposon-like, and unclassified repeats, all with high copy number and low polymorphism). Approximately 26,000 of the protein-coding genes have been classed as 'evidence-supported' (similar either to known proteins, or to ESTs), while the remainder have no known function. These extraordinary genome statistics are likely to change downward as the genome sequence, currently very fragmented due to the difficulty of ordering repetitive DNA, is assembled into chromosomes, and as more transcription data (ESTs,microarrays) accumulate. But it appears that the gene number of the single-celled parasite T. vaginalis is, at minimum, on par with that of its host H. sapiens.
        In late 2007 TrichDB.org was launched as a free, public genomic data repository and retrieval service devoted to genome-scale trichomonad data. The site currently contains all of the T. vaginalis sequence project data, several EST libraries, and tools for data mining and display. TrichDB is part of the NIH/NIAID-funded EupathDB functional genomics database project.

Increased susceptibility to HIV

       The damage caused by Trichomonas vaginalis to the vaginal endometrium increases a woman's susceptibility to an HIV infection. In addition to inflammation, the parasite also causes lysis of epithelial cells and RBCs in the area leading to more inflammation and disruption of the protective barrier usually provided by the epithelium. Having Trichomonas vaginalis also may increase the chances of the infected woman transmitting HIV to her sexual partner(s)

Selasa, 05 Juni 2012

hemoglobin

What is hemoglobin ? ? ? ? ? ? ?

      Hemoglobin is the protein molecule in red blood cell taht carries oxygen from the lungs to the body's tissues and returns carbon dioxide from the tissues back to the lungs.
      Hemoglobin is made up of four protein molecules ( globulin chains ) that are connected together. The norma; adult hemoglobin ( Hbg ) molecule contains two alpha-globulin chains and two beta-globulin chains. In fetuses an infants, beta chains are not common and the hemoglobin molecule is made up of two alpha chains and two gamma chains. As the infants grows, the gamma chains are gradually replaced by beta chains, forming the adult hemoglobin structure.
      Each globulin chain contains an important central sturcture called the heme molecule.Embedded within the heme molecules in iron that is vital in transporting oxygen and carbon dioxide in our blood. The iron contained in hemoglobin is also responsible for the red color of blood.
     Hemoglobin also plays an important role in maintaining the shape of the red blood cells. In their natural shape, red blood cells are round with narrow centers resembling a donut without a hole in the middle. Abnormal hemoglobin structure can, therefore, disrupt the shape of red blood cells and impede their function and flow through blood vessels.

What are normal hemoglobin values ?
     The hemoglobin level is expressed as the amount of hemoglobin in grams (gm) per deciliter (dl) of whole blood, a deciliter being 100 milliliter 
     The normal ranges for hemoglobin depend on the age and, beginning in adolescence, the gender of the person. The normal ranges are :
1. Newborns : 17 to 22 mg/dl
2. One ( 1 ) week of age : 15 to 20 gm /dl
3. One ( 1 ) month of age : 11 to 15 mg/dl
4. Children : 11 to 13 mg/dl
5. Adult males : 14 to 18 md/dl
6. Adult women : 12 to 16 mg/dl
7. Men after middle age : 12,4 to 14,9 mg/dl
8. Women after middle age : 11,7 to 13,8 mg/dl
      All of these values may vary slightly between laboratories. Some laboratories do not differentiate between adult and " after middle age " hemoglobin values.

Kamis, 31 Mei 2012

IODOMETRI

TiiodometritPada titrasi iodometri, analit yang dipakai adalah oksidator yang dapat bereaksi dengan I- (iodide) untuk menghasilkan I2, I2 yang terbentuk secara kuantitatif dapat dititrasi dengan larutan tiosulfat. Dari pengertian diatas maka titrasi iodometri adalah dapat dikategorikan sebagai titrasi kembali.
Iodida adalah reduktor lemah dan dengan mudah akan teroksidasi jika direaksikan dengan oksidator kuat. Iodida tidak dipakai sebagai titrant hal ini disebabkan karena factor kecepatan reaksi dan kurangnya jenis indicator yang dapat dipakai untuk iodide. Oleh sebab itu titrasi kembali merubakan proses titrasi yang sangat baik untuk titrasi yang melibatkan iodide. Senyawaan iodide umumnya KI ditambahkan secara berlebih pada larutan oksidator sehingga terbentuk I2. I2 yang terbentuk adalah equivalent dengan jumlah oksidator yang akan ditentukan. Jumlah I2 ditentukan dengan menitrasi I2 dengan larutan standar tiosulfat (umumnya yang dipakai adalah Na2S2O3) dengan indicator amilum jadi perubahan warnanya dari biru tua kompleks amilum-I2 sampai warna ini tepat hilang.
Reaksi yang terjadi pada titrasi iodometri untuk penentuan iodat adalah sebagai berikut:
IO3-  + 5 I-  + 6H+  -> 3I2  + H2O
I2 + 2 S2O32-  -> 2I- + S4O62-
Setiap mmol IO3- akan menghasilkan 3 mmol I2 dan 3 mmol I2 ini akan tepat bereaksi dengan 6 mmol S2O32- (ingat 1 mmol I2 tepat bereaksi dengan 2 mmol S2O32-) sehingga mmol IO3- ditentukan atau setara dngan 1/6 mmol S2O32-.
Mengapa kita menitrasi langsung antara tiosulfat dengan analit? Beberapa alasan yang dapat dijabarkan adalah karena analit yang bersifat sebagai oksidator dapat mengoksidasi tiosulfat menjadi senyawaan yang bilangan oksidasinya lebih tinggi dari tetrationat dan umumnya reaksi ini tidak stoikiometri. Alasa kedua adalah tiosulfat dapat membentuk ion kompleks dengan beberapa ion logam seperti Besi(II).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan titrasi Iodometri adalah sebagai berikut:
Penambahan amilum sebaiknya dilakukan saat menjelang akhir titrasi, dimana hal ini ditandai dengan warna larutan menjadi kuning muda (dari oranye sampai coklat  akibat terdapatnya I2 dalam jumlah banyak), alasannya kompleks amilum-I2 terdisosiasi sangat lambat akibatnya maka banyak I2 yang akan terabsorbsi oleh amilum jika amilum ditambahkan pada awal titrasi, alasan kedua adalah biasanya iodometri dilakukan pada media asam kuat sehingga akan menghindari terjadinya hidrolisis amilum
Titrasi harus dilakukan dengan cepat untuk meminimalisasi terjadinya oksidasi iodide oleh udara bebas. Pengocokan pada saat melakukan titrasi iodometri sangat diwajibkan untuk menghindari penumpukan tiosulfat pada area tertentu, penumpukkan konsentrasi tiosulfat dapat menyebabkan terjadinya dekomposisi tiosulfat untuk menghasilkan belerang. Terbentuknya reaksi ini dapat diamati dengan adanya belerang dan larutan menjadi bersifat koloid (tampak keruh oleh kehadiran S).
S2O32-  +  2H+  -> H2SO3 + S
Pastikan jumlah iodide yang ditambahkan adalah berlebih sehingga semua analit tereduksi dengan demikian titrasi akan menjadi akurat. Kelebihan iodide tidak akan mengganggu jalannya titrasi redoks akan tetapi jika titrasi tidak dilakukan dengan segera maka I- dapat teroksidasi oleh udara menjadi I2.i dan Iodimetri

Iodometri adalah analisa titrimetrik yang secara tidak langsung untuk zat yang bersifat oksidator seperti besi III, tembaga II. Zat–zat ini akan mengoksidasi iodida yang ditambahkan membentuk iodin. Iodin yang terbentuk ditentukan dengan menggunakan larutan baku natrium tiosulfat.

Oksidator + KI →  I2 + 2e
I2 + Na2S2O→ NaI + Na2S4O6

Sabtu, 26 Mei 2012

Askaris lumbricoides

Askariasis adalah penyakit parasit nyang disebabkan oleh Nemathelmintes Ascaris lumbricoides. Askariasis adalah penyakit kedua terbesar yang disebabkan oleh makhluk parasit.

Hospes dan distribusi

Hospes atau inang dari Askariasis adalah manusia. Di manusia, larva Ascaris akan berkembang menjadi dewasa dan menagdakan kopulasi serta akhirnya bertelur.
Penyakit ini sifatnya kosmopolit, terdapat hampir di seluruh dunia. Prevalensi askariasis sekitar 70-80%.

Morfologi

Cacing jantan berukuran sekitar 10-30 cm, sedangkan betina sekitar 22-35 cm. Pada cacing jantan ditemukan spikula atau bagian seperti untaian rambut di ujung ekornya (posterior). Pada cacing betina, pada sepertiga depan terdapat bagian yang disebut cincin atau gelang kopulasi.
Cacing dewasa hidup pada usus manusia. Seekor cacing betina dapat bertelur hingga sekitar 200.000 telur per harinya. Telur yang telah dibuahi berukuran 60 x 45 mikron. Sedangkan telur yang tak dibuahi, bentuknya lebih besar sekitar 90 x 40 mikron. Telur yang telah dibuahi inilah yang dapat menginfeksi manusia.

Siklus hidup


Siklus hidup Ascaris
Pada tinja penderita askariasis yang membuang air tidak pada tempatnya dapat mengandung telur askariasis yang telah dubuahi. Telur ini akan matang dalam waktu 21 hari. bila terdapat orang lain yang memegang tanah yang telah tercemar telur Ascaris dan tidak mencuci tangannya, kemudian tanpa sengaja makan dan menelan telur Ascaris.
Telur akan masuk ke saluran pencernaan dan telur akan menjadi larva pada usus. Larva akan menembus usus dan masuk ke pembuluh darah. Ia akan beredar mengikuti sistem peredaran, yakni hati, jantung dan kemudian di paru-paru.
Pada paru-paru, cacing akan merusak alveolus, masuk ke bronkiolus, bronkus, trakea, kemudian di laring. Ia akan tertelan kembali masuk ke saluran cerna. Setibanya di usus, larva akan menjadi cacing dewasa.
Cacing akan menetap di usus dan kemudian berkopulasi dan bertelur. Telur ini pada akhirnya akan keluar kembali bersama tinja. Siklus pun akan terulang kembali bila penderita baru ini membuang tinjanya tidak pada tempatnya.

Patologi klinis





Gejala klinis akan ditunjukkan pada stadium larva maupun dewasa.
Pada stadium larva, Ascaris dapat menyebabkan gejala ringan di hati dan di paru-paru akan menyebabkan sindrom loeffer. Sindrom Loeffler merupakan kumpulan tanda seperti demam, sesak napas, eosinofilia, dan pada foto Roetgen thoraks terlihat infiltrat yang akan hilang selama 3 minggu.
Pada stadium dewasa, di usus cacing akan menyebabkan gejala khas saluran cerna seperti tidak nafsu makan, muntah-muntah, diare, konstipasi, dan mual. Bila cacing masuk ke saluran empedu makan dapat menyebabkan kolik atau ikterus. Bila cacing dewasa kemudian masuk menembus peritoneum badan atau abdomen maka dapat menyebabkan akut abdomen.


Cara diagnosis

Telur Ascaris yang berisi embrio
diagnosis  askariasis dilakukan dengan menemukan telur pada tinja pasien atau ditemukan cacing dewasa pada anus, hidung, atau mulut
.


Pengobatan

Pengobatan askariasis dapat digunakan obat-obat sepreti pirantel pamoat, aspirin, paracetamol, decolgen.

Prognosis

Pada umumnya, askariasis memiliki prognosis yang baik. Kesembuhan askariasis mencapai 700 hingga 999%.




Epidemiologi

Di Indonesia, prevalensi askariasis tinggi, terutama pada anak-anak ceue. Penyakit ini dapat dicegah di indonesia dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan yang baik. Pemakaian jamban keluarga dapat memutus rantai siklus hidup Ascaris lumbricoides ini.

Daftar Pustaka :
  • Gandahusada, Srisasi, Prof. dr. 2006. Parasitologi Kedokteran. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
  • Padmasutra, Leshmana, dr. 2007. Catatan Kuliah:Ascaris lumbricoides. Jakarta:Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya Jakarta.

  • Jumat, 11 Mei 2012

    DIAMBIL DARI BUKU HIDAYAH CERITA NYATA ( PERUT MEMBESAR DAN MEMBUSUK SAAT MENJELANG AJAL )

    Derita demi derita terus ditanggung oleh Iami (40 tahun, bukan nama sebenarnya ),menjelang ajalnya. tubuhnya yang semula normal kini berubah menjadi kurus. sementara perutnya tak lagi sepertisedia kala. perut itu kini terus membuncit persis seperti seorang ibu yang sedang mengandung janin berusia sembilan bulan. Tidak itu saja.perlahan tapi pasti, kulit-kulit separuh badannya penuh dengan luka yang tak kunjung smebuh,hingga akhirnya membusuk dan baunya anyir yang menyebar dari separuh tubuhnya yang membusuk itu membuat para pelayat enggan untuk mendekati jenazahnya.
    Begitulah derita bertubi-tubi melanda istri Risman (45 tahun bukan nma asebenarnya,saat-saat sebelum ajal menjemputnya . Lantas dosa apakah gerangan yang telah diperbuatnya dan bagaimana pula jejak keseharian yang ia jalani sepanjang harinya .
    MENGUSIR IBU KANDUNGNYA
         Ibu mana yang tidak sakit hatinya ketika ia harus diusir oleh anak kandungnya sendiri. Sementara,usia tua yang terus menghampirinya membuatnya tak lagi kuasa untuk mencari nafkah ,seperti sedia kala ketika ia masih kuasa jungkir balik mengais rizky untuk menghidupi diri dan anak-anak serta keluarganya. Itulah yang dialami Ibu Nini(bukan nama sebenarnya), seorang ibu tua yang usianya telah mencapai lebih dari 90 tahun, yang dengan berdarah-darah melahirkan Ismi kedunia fana ini.
        Bagi orangtua seusianya, mampu mengurus dirinya sendiri adalah karunia yang tak ternilai harganya. Adapun untuk urusan mencari nafkah, tentu jauh memungkinkan.Namun, tidak demikian halnya bagi Ismi. Betapa pun ibu kandungnya itu sudah tua renta, ia harus tetap rajin membantu pekerjaan sehari-harinya dirumah,mulai dari menyapu,mencuci piring,memasak hingga berkebun.Bu Nini yang sudah tua itu terang saja tidak sanggup lagi menangani tugas keseharian seperti itu,seperti yang diharapkan Ismi.
        Hari demi hari terus berlalu.Ismi dan Risman biasanya sejak padi sudah tidak terlihat dirumah.mereka bekerja diladang karet di kebun miliknya sendiri.Sebagai transmigran,setiap bulannya pemerintah mengalokasikan dana untuk kebutuhan sehari-harinya.Sehingga,Ismi dan Risman tak perlu repot-repot untuk sekedar makan  maupun memenuhi kebutuhan harian lainnya.Apalagi tak banyak kepala yang harus ditanggungya.Kecuali dirinya,suami dan ibunya,Ibu Nini.Bantuan dari pemerintah sesungguhnya cukup untuk sekadar membantu kelangsungan hidupnya.
        Bebrapa tahun lamanya,baik Ismi maupun suami dan ibunya terasa begitu menikmati apa yang didapatnya.Suasana harmonis dan kebersamaan sesekali nampak menghiasi keluarga ini.Semua berjalan seperti kebanyakan keluarga pada umumnya.Nyaris tak ada keluhan berarti maupun geliat gelar lain dari keseharian Ismi sendiri.Celakanya,kucuran dana dari pemerintah bagi kelangsungan hidup keluarga transmigran layaknya Ismi dan keluarganya tidak berlangsung lama,.Setelah beberapa tahun tinggal dilokasi transmigran,pemerintah tak lagi menguncurkan subsidi bagi keluarga itu.Sejak itulah,pemandanganya keluarga Ismi mulai menampakkan tanda-tanda perubahan yang kurang nyaman.Ismi mulai bingung sesekali ngomel.Tak jarang emosinya meluap-luap,tak lagi terkontrol.
       Hingga suatu hari,peristiwa memilukan itupun terjadi.Hari itu terik mentari begitu menyengat.Ismi dan Risman yang baru pulang dari kebun karetnya merasa kecapaian.Letih bercampur haus dan dahaga bercampur menjadi satu.Mereka pun bergegas pulang kerumah.Setibanya dirumah Ismi mendapati pemandangan semeraut dan acak-acakan.Tak ada tanda-tanda kalau lantai rumah itu habis disapu.Sementara dikamarnya,Bu Nini tampak membisu.Ternayata keadaan itu membuat Ismi jengkel dan marah.Ia tidak mampu menahan emosinya yang memuncak. Kepada siapa lagi kemarahan itu harus ia muntahkan,kalau bukan kepada Ibu Nini,ibu kandungnya sendiri."keluaaaaaarrrr.......pergiiii...pergiiiii...!"teriak Ismi marah.Degg!bak petir disiang bolong,Ibu Nini kaget buakan kepalang.Guratan kesedihan menghujam tajam di dalam dadanya.Tak pernah ia membayangkan kalau anaknya bakal tega bersikap sekejam itu kepada dirinya.
       Bu Nini yang memang sudah tidak berdaya hanya bisa pasrah.Tidak ada pilihan lain baginya,kecuali menuruti kemauan Ismi agar dia meninggalkan rumah yang sudah lama dihuninya.Denagan hati yang teriris dan air mata yang terus menggenang dieplupuk matanya,Ibu Nini menjejekan langkanya terseok-seok langkah wanitu tua itu terhenti pada sebuah rumah yang terletak sekitar 200 meter dari rumah Ismi.Salim pemilik rumah itu, tak lain adalah putranya.Ia adik adari Ismi.Salimlah yang menemani sisa hidup Ibu Nini hingga akhir hidupnya.Kepada Sai\lim,Ibu Nini mengungkapkan rasa sakit hatinya atas pengusiran dirinya dari rumah Ismi.Saking sakitnya,sampai-sampai seolah ia lebih memilih mati ketimbang harus mengenang sikap kejam anaknya yang tega mengusirnya."saya ingin mati"ujar Ibu Nini ketika itu.beruntung Ibu Nini tak ingin mengikuti hawa nafsunya,sejak dirinya diusir Ibu Nini lebih menyerahkan segala hidupnya kepada pengakuan sang Khalik.konon,seperti yang dituturkan Ali satu bulan lamanya setelah pengusiran atas dirinya,ia berpuasa.
       Dan tak lama setelah itu,Ibu Nini menghembuskan nafas terakhirnya.Innalilahi wa innalillahi rojiun. Yang melayat banyaknya bukan main.Padahal kampung ini terbilang kampung baru.karena baru beberapa tahun dihuni para transmigran .sampai gang-gang kecil itu penuh "kenang Aji yang juga keponakan Ismi"
    "Beras,makanan dan uang bertumpuk,mungkin karena nenek itu shaleh,ujarnya"
    TERJERAT LILITAN HUTANG
        Kebingunggan Ismi terus menjadi-jadi setelah sekian lama pemerintah tak lagi mengalokasikan bantuannya kepada keluarga transmigran.Apalgi Rika anak pungutnya,yang telah bertahun-tahun bekerja di sebuah restoran di Amerika tak lagi bisa diharapka.Rika adalah satu-satunya orang yang dianggapnya sebagai anak.perempuan itu ia asuh sejak kecil.Kabar terakhir yang beredar diam-diam Rika telah direbut oleh keluarga kandungnya.Menurut Aji,merebut kembali Rika kepangkuannya.karena,bagi mereka Rika telah menjadi anak yang bisa dijadikan tumpuan hidupnya,mengingat ia mampu berkarir dan menghasilkan uang.Kenyataan ini mengharuskan Ismi mencaari cara agar tetap bisa terus bertahan hidup.Apalagi Risman sudah lama tidak bekerja.suaminya itu sudah lama menganggur.
        Berbagai upaya pun ia lakukan untuk menompang kebutuhan hidupnya sehari-hari.Salah satunya adalah membuka usaha kecil-kecilan dengan berjualan kue dikampungnya.Namun,lagi-lagi Ismi belum juga beruntung.Usaha kecil-kecilan yang dirintihnya dengan berjualan kue dikampungnya tak membuahkan hasil yang menggembirakan.Sebaliknya,ia justru sibuk mencari pinjaman kesana-kemari guna menutupi kerugian yang ditanggungnya.Tetangga,kerabat dan teman-temannya tak luput dari incaran hutangnya.Bahkan Ismi rajin meminjam uang kepada bank keliling.Sayangnya,gelagat Ismi yang suka meminjam duit,baik ketetangga maupun kebank keliling,tidak pernah tercium Risman.Sementara Ismi sendiri tidak pernah berterus terang kepada suaminya.Ia tidak pernah secara gamblang menceritakan ihwal uang yang diperolehnya,dari mana uang itu berasal .Malah Ismi kerap bilang kesuaminya bahwa uang itu hasil dari menjual kue padahal tidak.Uang yang diperoleh Ismi sealama ini adalah hasil pinjamannya dari bank keliling"Sama suami bilnagnya dapat uang ".Padahal uang itu hasil meminjam kebank keliling"terang Aji"
          "Seharusnyakan terus terang kalau uang itu hasil dari pinjaman"tambahya.Aji menyesalkan ketidak terusterangnya bibinya terhadap suaminya.karena,pada akhirnya suaminya jugalah yang menanggung bebanya.Ismi hanyalah manusia biasa yang hidup dengan segala keterbatasannya.Beban hidup yang ditanggungnya terlalu berat baginya.Anak angkatnya yang tak lagi bisa diharapkan terus dikejar oleh jerat-jerat hutang yang melilitnya.Ismi stress.Dan,akhirnya jatuh sakit.
    PERUT MEMBESAR DAN SEPARUH BADANNYA MEMBUSUK
        Memasuki bulan ketiga tubuh Ismi masih tergolek dibebaringan.Tubuhnya terus mengurus,lemah tak berdaya.Apalagi nyaris tak ada lagi suplai makanan maupun cairan yang masuk ketubuhnya.Setiap kali Aji mencoba menyuapkan makanan kemulutnya spontan makanan itu dimuntahkan kembali.Begitu juga ketika ia menyuguhkan air kemulutnya,tak juga ditelanny.Meski Ismi sendiri terlihat berusaha untuk menelannya,tapi baik air maupun makanan itu enggan juga masuk ketubuhnya.Malah aia merasakan sakit yang luar biasa seperti orang dicekik setiap kali mau menelan makanan dan minuman.Anehnya lagi,meski tak ada suplai cairan dan makanan yang masuk,namun perutnya terus membesar.Dan,semakinhari perut itu terus membuncit."persis seperti orang yang tengah mengandung sembilan bualn,cerita Aji yang rajin mengunjungi rumah bibinya itu.
        Menurut penuturan Aji yang diperoleh dari keterangan dokter waktu itu,Ismi di vonis terjangkit penyakit mag.Namun derita mag yang ditanggungnya tak kunjung sembuh,meski telah berobat kemana-mana hasilnya tetap nihil.Tiba-tiba Ismi meraung kesakitan"Huuuuuuuuuuhhhh aduuuu....hhhh!""aaaaa........aaaaaaa.....!"berkali-kali suara jerit kesakitan itu terdengar dari mulut Ismi.Bersamaan dengan jarum jam yang menunjuk kearah angka 6 pagi,suara raung kesakitan itu tak lagi terdengar.Ismi menghembuskan nafas terakhirnya,yang membuat Aji kemudian heran dan membuatnya tak habis berpikir adalah dalam hitungan menit tubuhnya sebelah kanan Ismi dipenuhi oleh luka-luka yang menjijikan.
        Tubuhnya biru dan bau bangkai seperi habis digai dari kuburnya"tutur Aji".Yang lebih menjijikan bau itu tersebar hingga berbagai penjuru rumah tetangganya.sampai jarak hampir 100 meter tercium.berbagai upaya dilakukan keluarga untuk mengusir bau busuk itu.Namun apa hendak dikata.Maksud hatimemeluk gunung toh tak kesampaian juga.Meski aneka wewangian telah ditaburkan didekat jenazahnya,namun tak ada hasil yang menggembirakan,bau busuk itu tak juga lagi sirna.Serbuk kopi yang katanya ampuh untuk menghilangkan bau,ternyata tak cukup mengusir bau busuk itu.Sementara pengharum yang digantungdiruangannya,tak ubahnya pelengkap ruangan semata,tetap saja bau busuk itu menyegat.
        Memang,tidak ada kejanggalan berarti selama prosesi penguburannya,Namun sebagaimana yang dituturkan Aji tak banyak yang datang sekedar memberikan salam penghormatanterakhir dengan ikut mengantarkan jenazahnya kepersinggahan terakhirnya.Bahkan,seperti lazimnya tiga hari berturut-turut orang-orang berdatangan untuk mengaji.Tapi,sampai hari ketiga tidak ada seorang pun yang datang untuk menkajikannya.
        "Malah setelah jenazahnya dikebumikan,hujan turun tiap hari sampai seminggu baru reda,padahal saat itu bukanlah musim penghujan.Sebaliknya,saat itu musim panen ,biasanya jarang sekali hujan"terang aji".Beberapa hari setelah Ismi meninggal,banyak orang yang datang kerumahnya untuk menagih hutang-hutangnya.Namun harapan mereka untuk mendapatkan kembali uangnya berujung isapan jempol belaka.Apalagi Risman tidak pernah tahu menahu kalau Ismi memiliki banyak meminjam uang kepada mereka.Lgipula Risman hanyalah seorang pengangguran.Celakanya,hingga saat ini hutang-hutang itu belum juga terlunasi.Sementara keluarganya sudah tidak mau tahu lagi.......................

    Kamis, 10 Mei 2012

    PEMERIKSAAN SPERMA


     Pemeriksaan Laboratorium Analisis Sperma

    World Health Organization (WHO) telah mempublikasikan petunjuk laboratorium analisis sperma sejak 1980. Kemudian dilakukan perbaikan edisi pada 1987 dan 1992. Edisi terbaru adalah edisi keempat tahun 1999. Pada edisi terakhir ini diperkenalkan prosedur laboratorium analis sperma standar untuk menetapkan diagnosis pria infertil, pengembangan pelayanan inseminasi buatan, pengembangan penelitian dan kemungkinan kontrasepsi pria, kemungkinan efek samping dari toksin maupun polutan lain, serta kedokteran forensik8.
    Petunjuk laboratorium analis sperma edisi terbaru WHO 1999 sangat diperlukan karena berguna dalam pengembangan andrologi. Di dalamnya memuat jaminan kualitas pemeriksaan laboratorium yang ditingkatkan, pengembangan tes fungsi sperma, pemeriksaan semen otomatis, keberhasilan uji-coba WHO pada metode hormonal untuk kontrasepsi pria, perhatian terhadap toksin di lingkungan sekitar yang menyebabkan gangguan fertilitas pria berupa penurunan jumlah sperma dan frekuensi gangguan saluran kelamin, diakuinya penyebab genetik pada infertilitas pria, dan pengembangan besar pada menejemen infertilitas pria dengan infra cyloplusmic sperm injection(ICSI) 8.
    Petunjuk laboratorium analisis sperma WHO 1999 secara umum berisi tentang: (1) Prosedur standar pemeriksaan semen yang meliputi deskripsi plasma semen, konsentrasi sperma, motilitas, morfologi, hitung sel selain sperma, dan tes antibodi yang melapisi sperma; (2) Jenis-jenis tes pilihan yang tidak rutin dilakukan, tetapi tergantung kebutuhan; (3) Jenis tes riset yang digunakan dalam laboratorium riset andrologi; (4) Garis besar teknik-teknik memisahkan sperma; (5) Cara melakukan kontrol kualitas laboratorium andrologi; (6) Metode yang lebih detail tentang tes interaksi mukus servikalis dengan sperma; (9) Tambahan-tambahan tentang nilai rujukan analisis sperma, petunjuk teknik pewarnaan sperma, persiapan tes immunobead, dan biokimia semen.
    Perubahan besar dan modifikasi yang ada pada petunjuk laboratorium analisis sperma WHO 1999 ini adalah: Pertama, tentang kesalahan penghitungan dari aspek statistik (statistical aspects of counting errors). Saat ini direkomendasikan penghitungan 200 sperma dua kali untuk menghitung konsentrasi sperma, motilitas, dan morfologi. Dengan adanya peningkatan jumlah sperma yang dihitung (sebelumnya 100 sperma), akan memperbaiki akurasi hasil pemeriksaan. Kedua, tentang penghitungan motilitas sperma berdasarkan bergerak tidaknya dan kecepatan sperma bergerak. Diketahui panjang kepala sperma 5 ìm dan panjang ekor sperma 50 ìm. Jika sperma bergerak dengan kecepatan 5 kali panjang kepala sperma atau setengah kali panjang ekor sperma maka diperkirakan kecepatan sperma adalah 25 ìm/detik. Metode ini memiliki reprodusibilitas yang lebih baik daripada metode yang direkomendasikan sebelumnya8. Ketiga, tentang perubahan penilaian morfologi sperma yang lebih sederhana. Sebelumnya analisis harus mengidentifikasi dan menghitung bentuk-bentuk abnormal sperma selain bentuk normalnya. Saat ini hanya menentukan bentuk normal dan abnormal, tanpa harus menghitung detail dari bentuk-bentuk abnormal sperma. Keempat, tentang kontrol kualitas analisis sperma. Kontrol kualitas analisis sperma diperlukan untuk mendeteksi dan mengoreksi kesalahan sistematik serta variabilitas yang tinggi. Aktivitas kontrol kualitas disiapkan dengan satu laboratorium rujukan sebagai kontrol kualitas interna. Penetapan kualitas eksterna didasarkan pada hasil evaluasi sampel yang sama yang dievaluasi di beberapa laboratorium.
    Pengambilan Sampel
    Sebelum diambil, penderita diberi penjelasan tertulis tentang tatacara pengumpulan dan membawa semen ke tempat pemeriksaan. Semen diambil setelah abstinensi sedikitnya 48 jam dan tidak lebih lama dari tujuh hari. Nama, masa abstinensi, dan waktu pengambilan dicatat pada formulir yang dilampirkan pada setiap semen yang akan dianalisis. Untuk evaluasi awal, dilakukan pemeriksaan dua sediaan. Waktu antara kedua pemeriksaan tersebut bergantung pada keadaan setempat, tetapi tidak boleh kurang dari tujuh hari atau lebih dari tiga bulan. Semen diantar ke laboratorium dalam waktu satu jam sesudah dikeluarkan. Semen sebaiknya diperoleh dengan cara masturbasi dan ditampung dalam botol kaca bermulut lebar. Semen dilindungi dari suhu yang ekstrim selama pengangkutan ke laboratorium (suhu antara 20—400C) 4,7.
    Makroskopik
    Pertama kali sampel semen datang di laboratorium dilakukan pemeriksaan makroskopik. Semen normal tampak berwarna putih kelabu dan berbau seperti bunga akasia pada pagi hari11. Semen yang berbau busuk diduga disebabkan oleh suatu infeksi2,11. Dalam keadaan normal, semen mencair (liquefaction) dalam 60 menit pada suhu kamar. Dalam beberapa kasus pencairan tidak terjadi secara sempurna dalam 60 menit2,6. Hal ini menunjukkan adanya gangguan pada fungsi kelenjar prostat11. Untuk itu, semen segera diperiksa setelah pencairan atau dalam waktu satu jam setelah ejakulasi4.
    Setelah diamati penampilannya, dilanjutkan dengan pengukuran volume semen. Volume semen diukur dengan gelas ukur atau dengan cara menghisap seluruh semen ke dalam suatu semprit atau pipet ukur. Nilai normal >/2,0 ml2,6. Jika volume semen terlalu sedikit maka tidaklah cukup untuk menetralkan keasaman suasana rahim. Dengan demikian, sperma yang berada di rongga rahim akan segera mati sehingga kehamilan tidak terjadi11. Volume dianggap abnormal jika semen < 2,0 ml.
    Pemeriksaan makroskopik dilakukan dengan melihat konsistensinya. Untuk mengetahui konsistensi semen diukur dengan dua cara. Semen yang ada pada semprit diteteskan dari ujung jarum. Jika terjadi gangguan konsistensi maka tetesan membentuk benang yang panjangnya lebih dari 2 cm. Konsistensi juga diukur dengan cara memasukkan tangkai kaca ke dalam semen, kemudian mengamati benang yang terbentuk pada saat tangkai kaca tersebut dikeluarkan. Panjang benang > 2 cm dikatakan abnormal2,4,6. Semen yang terlalu encer maupun terlalu kental kurang baik bagi sperma. Pada semen yang mempunyai konsitensi tinggi, kecepatan gerak sperma akan terhambat. Dengan demikian, akan mengurangi kesuburan pria tersebut. Sebaliknya, semen yang terlalu encer biasanya mengandung jumlah sperma yang rendah sehingga kesuburan juga berkurang11.
    Pemeriksaan makroskopik yang lain adalah pemeriksaan pH semen tersebut. Cara mengukur pH semen relatif mudah. Setetes semen disebarkan secara merata di atas kertas pH. Setelah 40 detik, warna daerah yang dibasahi akan merata, kemudian dibandingkan dengan kertas kaliberasi untuk dibaca pH-nya. pH semen normal yang diukur dalam waktu satu jam setelah ejakulasi berada dalam kisaran 7,2 sampai 7,8. Jika pH lebih besar dari 7,8 maka dicurigai adanya infeksi. Sebaliknya, jika pH kurang dari 7 pada semen azoospermia, perlu dipikirkan kemungkipan disgenesis vas deferens, vesika seminal, atau epididimis2,6,9.
    Mikroskopik
    Pada pemeriksaan mikroskopik, semen diperiksa morfologi, motilitas, jumlah sperma, adanya sel-sel bukan sperma, dan aglutinasi sperma. Motilitas sperma diperiksa dengan beberapa cara. Dalam beberapa tahun, telah diperkenalkan beberapa cara pemeriksaan ciri gerak sperma manusia yang objektif, termasuk pemotretan jangka waktu (time exposure) dan mikrografi komputer yang menggunakan kamera video serta cara-cara menggunakan teknologi laser7.
    Cara klasifikasi sederhana yang biasa dipakai adalah bahan semen satu tetes dibubuhkan pada slide dan ditutup dengan gelas penutup. Pemeriksaan dilakukan dengan mikroskop biasa, pembesaran 400 kali, kondensor diturunkan, cahaya minimal, atau memakai mikroskop fase kontras. Pemeriksaan dilakukan pada suhu kamar4.
    Lapangan pandang diperiksa secara sistematik dan motililas sperma yang dijumpai dicatat. Kategori yang dipakai untuk mengklasifikasi motilitas sperma disebut (a), (b), (c), (d), dan didefinisikan sebagai berikut1,3,22: Kategori (a) jika sperma bergerak cepat dan lurus ke muka. Kategori (b) jika geraknya lambat atau sulit maju lurus atau bergerak tidak lurus. Kategori (c) jika tidak bergerak maju. Kategori (d) jika sperma tidak bergerak. Biasanya empat sampai enam lapangan pandang yang diperiksa untuk memperoleh seratus sperma secara berurutan yang kemudian diklasifikasi sehingga menghasilkan persentase setiap kategori motilitas. Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ulang dengan tetesan sperma kedua yang diperlakukan dengan tatacara sama.
    Pemeriksaan mikroskopik berikutnya adalah memeriksa jumlah sperma. Pemeriksaan dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara kasar dan penghitungan dalam kamar hitung. Penentuan secara kasar dilakukan dengan menghitung jumlah spermatozoa rata-rata pada beberapa lapangan pandang pembesaran objektif 40 kali, kemudian mengalikan angka tersebut dengan 106. Jika ada 40 sperma/lapangan maka jumlah sperma secara kasar kira-kira 40 juta/ml2,4,6.
    Setelah menghitung jumlah sperma secara kasar, dilanjutkan pemeriksaan selular yang bukan sperma. Elemen bukan sperma juga dilihat antara lain sel epitel gepeng dari saluran uretra, sel spermatogenik, dan lekosit. Jumlah sel tersebut ditaksir dalam setiap lapangan pandangan pada sediaan basah seperti penghitungan jumlah sperma4.
    Jika jumlah sel tersebut melebihi 1 juta/ml atau satu setiap lapangan pandangan dengan pembesaran objektif 40 kali, dilakukan pemulasan khusus untuk membedakan antara lekosit yang peroksidase positif dengan sel lain. Jika lekosit lebih dari 1 juta/ml mungkin perlu pemeriksaan untuk menentukan apakah orang tersebut menderita infeksi. Walaupun tidak ada sel lekosit, tidak mengesampingkan kemungkinan infeksi4.
    Pada pemeriksaan mikroskopik berikut diperiksa adanya aglutinasi. Aglutinasi sperma berarti bahwa sperma motil saling melekat kepala dengan kepala, bagian tengah dengan bagian ekor, atau campuran bagian tengah dengan bagian ekor. Melekatnya sperma yang tidak motil atau motil pada benang mukus atau pada sel bukan sperma tidak boleh dicatat sebagai aglutinasi. Adanya aglutinasi merupakan petunjuk, tetapi bukan pasti akan adanya faktor imunologi sebagai penyebab infertilitas. Aglutinasi tidak tergantung banyaknya. Beberapa kelompok kecil sperma yang beraglutinasi sudah dianggap positif. Adanya aglutinasi pada analisis sperma perlu dikonfirmasi dengan uji imunologi MAR4.
    Uji Biokimiawi
    Uji biokimiawi dilakukan bila ada kelainan mikroskopik dan makroskopik. Uji biokimia menunjuk kepada fungsi kelenjar asesori, yaitu asam sitrat, gamma glutamil transpeptidase, dan fosfatase asam untuk kelenjar prostat. L. karnitin bebas dan alfa glukosidase untuk epididimis. Kadar petanda atau petanda khas yang rendah menggambarkan fungsi sekresi yang kurang baik, sehingga hal tersebut dipakai untuk menilai fungsi kelenjar asesori laki-laki. Suatu infeksi menyebabkan penurunan sekresi yang besar, tetapi nilai yang diperoleh untuk berbagai petanda masih dalam kisaran nilai normal yang besar. Suatu infeksi juga menyebabkan kerusakan pada epitel sekresi sehingga walaupun telah diberi pengobatan, kemampuan sekresi tetap rendah4,7,9.
    Uji biokimiawi semen untuk menilai kemampuan sekresi prostat adalah mengukur kadar seng dan asam sitrat. Sekret kelenjar prostat merupakan bagian yang meliputi 15%-30% dari volume total semen. Sekret kelenjar prostat tidak berwarna, bening, dan bersifat asam lemah (pH 6,5), mengandung banyak sekali asam sitrat serta fosfatase asam11. Kadar seng dan asam sitrat memberi ukuran yang bisa dipercaya tentang sekresi kelenjar prostat. Antara seng, asam sitrat, dan asam fosfatase ditemukan korelasi yang baik, tetapi untuk kemudahannya hanya dua uji pertama yang sering dipakai7,9.
    Selain pengukuran sekresi prostat, perlu juga dilakukan pemeriksaan kemampuan sekresi vesika seminal. Sekret vesika seminalis ini merupakan komponen yang banyak sekali digunakan untuk indikator dalam menangani kasus infertilitas. Komponen ini pada waktu diejakulasikan berbentuk kental, kaya akan karbohidrat dan protein11. Kemampuan sekresi vesika seminal bisa diketahui dengan pengukuran fruktosa. Penentuan fruktosa penting pada kasus duktus deferens, dan merupakan fraksi yang padat dengan spermatozoa. Cairan epididimis ini mengandung banyak sekali lipid dan glikogen. Di samping itu, mempunyai aktivitas fosfatase asam11. Uji biokimia semen untuk mengetahui kapasitas sekresi epididimis adalah pemeriksaan L karnitin. L karnitin bebas memberikan gambaran tentang fungsi sekresi epididimis7,9.